PENYERAHAN PIALA KEGIATAN 17 AGUSTUS 2019

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

HARI GURU NASIONAL

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

KEGIATAN LDK SMPN 3 BALARAJA

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

UPACARA 17 AGUSTUS 2020 DI ISTANA NEGARA

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

Tampilkan postingan dengan label Hukum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hukum. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Mei 2009

Keamanan Pelabuhan Bakauheni dan Panjang Ditingkatkan

Keamanan Pelabuhan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan dan Pelabuhan Panjang di Kota Bandarlampung ditingkatkan menjelang kampanye pilpres, baik di kawasan pelabuhan maupun di kapal-kapal feri yang melayari rute Bakauheni (Lampung)-Merak (Banten).

Adpel Pelabuhan Panjang yang juga membawahi Pelabuhan Bakauheni HTP Hutasohit mengatakan, peningkatan pengamanan itu tidak akan mengganggu kenyamanan para penumpang.

"Sampai sekarang, kondisi keamanan dan ketertiban di kedua pelabuhan itu tetap kondusif," katanya.

Pelabuhan Bakauheni adalah pintu pengiriman barang, terutama hasil bumi dari Sumatra ke Jawa. Hampir semua produk dari Jawa dikirim ke Sumatra melalui pelabuhan itu.

Sedang Pelabuhan Panjang adalah pelabuhan utama ekspor-impor barang di Sumatra bagian selatan.

Untuk meningkatkan keamanan pelabuhan itu, dermaga pelabuhan rakyat (pelra) di Pelabuhan Panjang rencananya dipindahkan karena keberadaannya tidak lagi cocok dengan faktor keamanan dan status Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan internasional.

Dermaga pelra itu akan dipindahkan ke tiga alternatif yakni Terminal Sukaraja, Lempasing dan Srengsem. Mengenai waktu pemindahannya, hal itu sampai sekarang masih dibahas Pemprov Lampung bersama pihak-pihak terkait lainnya.

"Sebagai pelabuhan internasional, seharusnya di dermaga Pelabuhan Panjang hanya bersandar kapal- kapal negara, bukan kapal pelra antarpulau. Meski demikian, pemerintah tetap membina pelra agar mampu mandiri dan berkembang," kata Hutasohit.

Di pelabuhan internasional lainnya di Indonesia, seperti Tanjungpriok (Jakarta), Tanjungmas (Semarang) dan Tanjungperak (Surabaya), tidak ada lagi pelra.

Di dermaga pelra di Pelabuhan Panjang disandari kapal-kapal kayu antarpulau. Kapal kayu itu umumnya mengangkut berbagai komoditas, seperti beras, gula, minyak sawit, pupuk, beras dan hasil bumi ainnya.

Kapal pelra itu berlabuh cukup lama di pelabuhan, atau berlabuh atau berlayar tanpa perencanaan, sehingga mengganggu faktor keamanan Pelabuhan Panjang yang telah mendapatkan International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code.