PENYERAHAN PIALA KEGIATAN 17 AGUSTUS 2019

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

HARI GURU NASIONAL

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

KEGIATAN LDK SMPN 3 BALARAJA

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

UPACARA 17 AGUSTUS 2020 DI ISTANA NEGARA

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

Sabtu, 26 Februari 2011

Lomba Musik Kasidah pada Acara Maulid Nabi

Balaraja. 26 Februari 2011, Penampilan tim Kasidah Kelas 8B dengan diiringi dua penyanyinya sangat memukai para penontonnya, dengan tepuk tangan yang meriah dari seluruh siswa-siswa SMPN 3 Balaraja.

"Penampilan ini perlu ditingkatkan lagi, agar anak-anak lebih menyenangi musik-musik kasidah", menurut ketua panitia Abdul Ghoni, S.Ag.

kegiatan ini dilombakan oleh seluruh kelas (7,8, dan 9), dan yang juara ditampilkan pada acara puncaknya pada hari Sabtu 26 Februari 2011.

Jumat, 25 Februari 2011

Memupuk Jiwa Meneliti Siswa

Depok -- Kegiatan Olimpiade Proyek Sains Indonesia atau Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) kembali digelar mulai 23-24 Februari 2011 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Agenda tahunan yang berlangsung sejak 2009 ini meloloskan 170 proyek penelitian dari 618 proyek yang diusulkan.

Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal menyampaikan, kegiatan seperti ini merupakan langkah awal memupuk jiwa meneliti bagi siswa. Menurutnya, potensi anak Indonesia masih banyak yang belum digali secara maksimal. "Dengan kegiatan seperti ini diharapkan tidak ada lagi elit-elit sains yang hanya berkumpul di kota besar saja. Dilihat dari pesertanya yang datang dari Aceh sampai Papua, bisa kita ketahui anak-anak pintar kita ada di mana-mana. Tinggal bagaimana kita memfasilitasinya saja," katanya usai meninjau stan pameran peserta.

Fasli mengatakan, dengan adanya perlombaan semacam ini akan mampu memupuk kejujuran siswa terhadap data, serta kerja cerdas terhadap analisa. Di samping akan memberikan kontribusi, sehingga apa yang mereka hasilkan dari penelitian dapat dimanfaatkan.Kegiatan yang terbuka bagi siswa SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK seluruh Indonesia ini meliputi enam bidang lomba, yakni fisika, kimia, biologi, teknologi, lingkungan, dan komputer. Selama dua hari para siswa memamerkan karyanya untuk dinilai oleh dewan juri.

Mantan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, selaku Presiden ISPO meminta kepada para siswa agar dalam usaha mereka menjadi seorang peneliti handal tidak melupakan moral dan etika. "Seiring berkembangnya sains, jangan lupakan etika dan moral, sehingga menjadi pribadi yang unggul dalam ilmu pengetahuan, bermoral dan beretika," katanya. Penutupan dan pengumuman pemenang akan dilakukan di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Jumat, (25/02) mendatang. (aline/agung)

170 Proyek Penelitian Siswa Dipamerkan

Jakarta --- Sebanyak 170 proyek penelitian siswa akan dipamerkan pada ajang Olimpiade Proyek Sains Indonesia atau Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2011 pada 23-24 Februari di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. ISPO digelar guna mendorong para remaja untuk mencintai ilmu pengetahuan, membudayakan berpikir ilmiah, melakukan penelitian dan mengembangkannya, serta menghasilkan produk ilmiah. Kegiatan yang digelar ketiga kalinya sejak 2009 ini dijadwalkan dibuka Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal.


Proyek yang dipamerkan merupakan finalis dari sebanyak 618 proyek penelitian siswa dan akan dinilai oleh dewan juri untuk ditentukan pemenangnya. Total sekolah yang mengajukan proposal penelitian sebanyak 156 sekolah dari 20 provinsi di Indonesia. Kegiatan yang terbuka bagi siswa SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK seluruh Indonesia ini meliputi enam bidang kajian, yakni fisika, kimia, biologi, teknologi, lingkungan, dan komputer.

Presiden ISPO Bambang Sudibyo menyampaikan, kegiatan ISPO mendukung kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Selain itu, juga membantu membangun budaya kritis, budaya melakukan penelitian dan menghasilkan penemuan-penemuan baru yang orisinal. "ISPO juga menjadi wadah peneliti muda untuk berkompetisi sehat pada tingkat nasional dan mendorong lingkungan pembelajaran yang nyata dengan menafsirkan hal-hal yang abstrak dalam sains ke proyek yang realistis," katanya di Jakarta, Senin (21/2).

Para pemenang ISPO selain mendapatkan penghargaan medali dan hadiah dari sponsor akan dikirimkan untuk mengikuti ajang sejenis pada tingkat internasional. Pada 2009 dan 2010 para pemenang ISPO telah meraih berbagai penghargaan diantaranya medali emas dan perak pada ajang I-SWEEPEP di Amerika Serikat dan ajang IYIPO di Georgia. Selain itu, meraih medali emas pada ajang ISTE-MOSTRATED di Brasil. Pemberian penghargaan bagi para pemenang akan dilaksanakan di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada Jumat (25/2). agung

Selasa, 15 Februari 2011

Sandingkan Pendidikan dan Penyiaran

Jakarta - Televisi sebagai media penyiaran memiliki peran penting dalam memberikan tayangan-tayangan yang mendidik. Namun tidak dapat dipungkiri televisi diibaratkan dua mata pisau yang jika tidak hati-hati dalam menampilkan ide-ide kreatifnya, bisa membuat penonton menjadi tak terdidik. Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengemukakan hal tersebut ketika menjadi pembicara pada Media Gathering Komisi Penyiaran Indonesia di Jakarta, Rabu (22/12). "Kita harus mulai mencari cara bagaimana menyandingkan pendidikan dan penyiaran," katanya.

Fasli melihat bahwa kondisi pertelevisian saat ini kurang menyajikan konten-konten yang mendidik. Dengan kondisi tersebut, dia menawarkan ada kerja sama antara pemerintah dan televisi swasta dalam mengolah konten yang layak tonton. "Dengan kerja sama TV Edukasi dengan media swasta, media literacy bisa dikembangkan agar akses untuk menganalisis dan membimbing anak-anak menjadi lebih besar," kata Fasli.

Hadir dalam kesempatan tersebut anggota Komisi X DPR RI Dedi Gumelar. Dia menyoroti bagaimana tayangan televisi saat ini didominasi konten yang kurang mendidik. Sebagai seorang mantan pelawak, dia menilai konsumsi lawakan seseorang tidak lagi menghibur dengan baik, tapi malah menggunakan kelainan kepribadian yang efek sosialnya berlangsung lama. "Media memberi ruang kepada orang yang menyimpang kepribadiannya untuk melucu, dampak kelucuan cuma sesaat, dampak sosialnya panjang," katanya.

Dedi mengatakan hal tersebut terjadi karena longgarnya kebijakan dan ketatnya persaingan di dunia entertainment. Tapi media sebagai kontrol sosial seharusnya jadi pemersatu, bukan malah penghancur. "Ada tiga cara yang bisa menghancurkan sebuah negara, melalui perekonomian, pertahanan militer, dan media," katanya.

Dengan makin memprihatinkannya kondisi penyiaran yang ada saat ini, baik pemerintah maupun wakil rakyat menyadari lemahnya peraturan penyiaran. Maka dari itu, Dedi mengusulkan agar UU Nomor 32/2002 tentang Penyiaran segera direvisi