PENYERAHAN PIALA KEGIATAN 17 AGUSTUS 2019

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

HARI GURU NASIONAL

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

KEGIATAN LDK SMPN 3 BALARAJA

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

UPACARA 17 AGUSTUS 2020 DI ISTANA NEGARA

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMPN 3 Balaraja

Minggu, 29 Agustus 2010

Kemdiknas memberlakukan program Standar Pelayanan Minimal Pendidikan mulai tahun 2011

Kementerian Pendidikan Nasional mulai memberlakukan program Standar Pelayanan Minimal Pendidikan mulai tahun 2011. Hal ini merupakan ketentuan minimal terhadap apa yang harus tersedia dan apa yang harus terjadi di dalam sekolah SD/MI dan SMP/Mts di seluruh pelosok negeri.

Beberapa komponen diantaranya adalah :
- Tersedianya satuan pendidikan dalam jarak terjangkau dari kelompok pemukiman daerah terpencil
- Teredia ruang kelas yang memadai dengan jumlah siswa tak lebih dari 32 orang.
- Terdapatnya laboratorium IPA di setiap SMP/Mts
- Memiliki min 2 orang guru dengan kualifikasi S1/D4 dan telah bersertifikasi pendidik
- Dilakukan supervisi dan pembinaan setiap bulan selama minimal 3 jam.

Tahapan pelaksanaan SPM dimulai tahun 2011 dan ditargetkan pada tahun 2013, seluruh SD/MI dan SMP/Mts sudah dapat melaksanakan SPM. Dan 2 tahun kemudian, pada 2015 seluruh sekolah dapat mencapai standart nasional pendidikan, sebagai salah satu amanat PP no.19 tahun 2005.

Sebagai pendekatan awal, telah ditunjuk 5 kabupaten sebagai project percontohan, yang dinilai telah siap mengikuti SPM. Yaitu : Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Gresik, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Lombok Tengah.

Implementasi SPM ini, diperkirakan membutuhkan dana sebesar 18 triliun untuk aspek investasi selama 3 tahun kedepan.

Selasa, 17 Agustus 2010

Free Domain .Com/.Net/.Org Gratis Mau?

Sekedar info nie *bilang’e sekedar info, nanti lhak postingan’e se-abrek hehe* ndak kok suer cuma secelumit kayak sekilas info di tivi-tivi itu. Cuma mau ngasih tau nie buat sobat-sobat blogger yang pingin dapat domain .com, .net atau .org GRATIS. ya sekali lagi gee-ra-tis tis Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 blog icon piss Tanpa perlu rogoh kocek atau paypal. Caranya TON ?

Caranya mudah kok, ndak perlu ikutan kontes-kontes’an. Atau malah berkhayal menang kontes SEO kampanye damai pemilu indonesia 2009 buat ngeborong puluhan ribu domain. Beuuh, la terus domain tu buat apaan, dijual dipasar kali hehehe Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 blog icon alis. *PlaaKKs, tampar eRos 2009x* mau ngomongin domain .com gratis apa ngomongin kampanye damai pada pemilu di Indonesia tahun 2009 ini sie TON.

Maap de maap, lagi nyoba nembak lagi setelah beberapa hari ini ndak nembak cewek keyword. Kali aja langsung nangkring ke posisi pertama *ngayal Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 blog icon nyengir* setelah terhempas mentah-mentah dari page2 hiks hikss. Uda de silahkan yang pingin domain .com/.net/.org gratis silahkan, tinggal daftar disini. Pilih paket, registrasi dan ikuti peraturannya.

Jumat, 23 April 2010

Mendiknas : Bangun Bangsa dengan Jujur

Mataram, Sabtu (17 April 2010)--Karakter dasar seseorang adalah mulia.

Namun, dalam proses perjalanannya mengalami modifikasi atau metamorfosa, sehingga karakter dasarnya dapat hilang.

"Hewan singa memiliki karakter dasar yang galak, tetapi karena mengalami proses modifikasi menjadi bagian dari pertunjukkan sirkus maka singa kehilangan kegalakannya. Kalau toh kita ingin memandang kehidupan dengan contoh hewan, ya seperti hutan apa adanya, tetapi dimenej dengan baik," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat membuka Sarasehan Nasional Pendidikan Karakter di Hotel Grand Legi, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (17/4/2010) pada kunjungan kerjanya ke sejumlah sekolah dan institusi pendidikan di Mataram.


Lebih lanjut Mendiknas mengatakan, untuk membangun bangsa maka harus berbasiskan pada fakta atau realitas. Mendiknas mengungkapkan, kehidupan saat ini banyak dihadapkan pada sesuatu yang paradoksal. Mendiknas mencontohkan, seorang guru yang harusnya mengajarkan kejujuran, namun kenyataannya mengajarkan ketidakjujuran. "Bukan sekedar mengajarkan ketidakjujuran, tetapi memaksa murid untuk tidak jujur," katanya dengan memberikan contoh pada saat pelaksanaan ujian.

Konsentrasi pendidikan karakter, kata Mendiknas, adalah membangun karakter mulai dari pendidikan dasar bahkan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Menurut Mendiknas, semakin tinggi jenjang pendidikan maka porsi untuk pembentukan karakter kesempatannya semakin kecil. "Diantara sekian banyak karakter itu intinya adalah jujur, sehingga kalau kita ingin membangun bangsa ke depan (bermodalkan) jujur," katanya.

Pada rangkaian kunjungan kerjanya ke NTB, Mendiknas meresmikan TK/SD Bertaraf Internasional Mataram. Dipandu Faras, siswa kelas 4, Mendiknas mengapresiasi kemampuan berbahasa Inggris para siswa di sekolah ini. Selain kemampuan berbahasa Inggris, Mendiknas juga kagum akan keberanian dan rasa percaya diri yang tinggi pada siswa. "Bagi anak-anak, saya kira satu kejiwaan yang luar biasa," katanya.

Selain dilengkapi dengan fasilitas komputer multimedia dan ruang UKS, sekolah ini sarat dengan kegiatan siswa seperti drum band, menari, dan kegiatan keagamaan belajar sholat. Mendiknas mengajak agar menjaga kekompakan dalam mengembangkan sekolah bertaraf internasional ini. Mendiknas juga meminta agar setiap kesuksesan yang didapat selalu dilandasi dengan azaz kekitaan. "Tolong dibangun bukan kesuksesan saya, tetapi kesuksesan kita," katanya.

Kunjungan kerja Mendiknas dirangkai dengan peresmian Laboratorium ICT, Sentra Data Pendidikan Provinsi, dan Poliklinik pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTB. Mendiknas juga mengunjungi sentra industri kreatif batik SMK Negeri 5 Mataram.

Rangkaian kunjungan diakhiri dengan meninjau Pondok Pesantren Nurul Haramain Putri. Para siswi di sekolah ini dibekali dengan kemampuan teknologi informasi yang memadai. Mendiknas menyaksikan para siswi yang sedang melakukan scanning (pemindaian) dokumen untuk membuat buku elektronik (ebook), merakit komputer, dan membuat blog di internet. Kepada para siswa, Mendiknas berpesan agar menjadi orang yang selalu memberikan kemanfaatan bagi orang lain dan menambah ilmu setiap hari. "Jadikan sekolah ini sebagai kebun ilmu dan rumah pembentuk kemuliaan dan kepribadian, " katanya.

Kamis, 10 Desember 2009

Diknas Siapkan UN Kredibel

Jakarta, - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh dan didampingi para eselon satu mengadakan Rapat Kerja...

(raker) dengan Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di ruang rapat GBHN, gedung Nusantara V, Jakarta, Rabu(02/12) siang.

Menyusul pernyataaan Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan kalau MA tidak pernah melarang pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Depdiknas akan menyiapkan pelaksanaan UN yang kredibel.

Dalam sambutannya, Mendiknas mengatakan, “Pemerintah tidak dalam kapasitas menolak keputusan MA,tapi karena tidak ada satu kata pun baik dalam keputusan pengadilan negeri, pengadilan tinggi maupun MA yang menyatakan UN dilarang atau tidak diperbolehkan, sehingga UN tetap akan dijalankan pada tahun 2010 nanti, dan ”Depdiknas justru akan taat dan patuh terhadap hukum dan kewenangan MA, "katanya.

Ihwal UN yang menjadi "momok" karena membuat siswa stres, mendiknas mengatakan ujian, apapun namanya, memang bikin stres. "Yang penting kita latih anak-anak me-manage stresnya," tambah mendiknas.

Dikatakan Mendiknas, UN yang akan dijalankan tahun 2010 akan berbeda dari pelaksanaan tahun sebelumnya. Yang paling signifikan adalah adanya UN ulangan bagi peserta didik yang dinyatakan belum memenuhi syarat, selain UN susulan bagi peserta didik yang berhalangan saat UN utama digelar.

“UN ulangan ini adalah salah satu jalan keluar bagi peserta didik yang menempuh pendidikan formal untuk mendapatkan ijazah yang formal juga. Kalau sebelumnya mereka menempuh ujian kesetaraan, maka tahun ini mereka bisa mengikuti UN ulangan, ”katanya.

Mendiknas mengakui, UN memang bukan satu-satunya untuk menentukan kelulusan peserta didik. Hasil antara lain digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan; seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; penentuan kelulusan peserta didik dari program dan atau satuan pendidikan; dan pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

“Atas dasar itu, maka memperdebatkan pelaksanaan UN dalam ranah perlu atau tidak untuk dilakukan adalah menjadi bias. Apalagi diketahui masing-masing pendapat itu memiliki argumentasi yang sama kuat. Tentu terus-menerus memperdebatkan UN perlu atau tidak adalah pekerjaan yang hanya akan dapat menghabiskan waktu, karena itu yang perlu dipikirkan adalah bagaimana menciptakan UN yang kredibel atau dapat dipercaya dengan melakukan perbaikan atau penyempurnaan di sana-sini dari pelaksanaan sebelumnya yang dianggap belum sempurna,” ujarnya. (ALI) -Sidiknas-